Kerangka kerja psikometri canggih untuk memperoleh informasi diagnostik terperinci mengenai penguasaan siswa terhadap serangkaian atribut atau keterampilan kognitif spesifik. Tujuannya adalah untuk mengklasifikasikan peserta tes ke dalam profil penguasaan atribut, yang menunjukkan kombinasi keterampilan mana yang telah atau belum mereka kuasai.
(Rupp et al., 2010; de la Torre, 2009)
Implementasi CDM sangat bergantung pada Q-matrix, sebuah matriks spesifikasi yang menghubungkan setiap item tes dengan atribut-atribut kognitif yang diukur. Keakuratan Q-matrix bersifat fundamental karena kualitas informasi diagnostik yang dihasilkan sangat bergantung padanya.
(de la Torre & Chiu, 2016; Tatsuoka, 2009)
Berbeda dengan CTT atau IRT yang menghasilkan skor tunggal, CDM memberikan informasi granular yang sangat berharga untuk asesmen formatif. Ini memungkinkan pendidik untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa pada tingkat keterampilan yang sangat halus, sehingga intervensi pembelajaran dapat dirancang secara lebih terarah dan efektif.
(Leighton & Gierl, 2007)